Siapa bilang untuk memulai bisnis harus menyiapkan banyak modal? Sekarang ada loh jenis bisnis yang bisa dijalankan tanpa butuh banyak modal dan waktu.
Jika Anda mencari bisnis seperti itu, maka dropship adalah salah satu ide bisnis yang worth it untuk dipertimbangkan. Sistem kerja yang fleksibel dan relatif mudah dipahami, sehingga dapat dipraktikkan oleh siapa pun termasuk pemula.
Tapi, apakah Anda sudah memahami arti dropship? Seperti apa model bisnis dan cara kerjanya?
Apa Itu Dropship?
Dropship adalah model bisnis di mana Anda berjualan secara online tanpa perlu menyetok produk, sehingga Anda cukup memesan produk kepada pemasok yang akan menangani pengemasan dan pengiriman ke alamat pembeli. Dengan sistem yang sederhana, bisnis dropship bisa Anda lakukan kapan pun dan di mana.
Cara Menjadi Dropshipper
Ada beberapa langkah cara untuk menjadi dropshipper, yaitu:
1. Mencari Supplier Terpercaya
Proses ini biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama karena sebagai dropshipper, Anda harus memastikan bahwa supplier memiliki kualitas produk dan layanan yang baik. Selain itu, untuk menghindari penipuan Anda perlu memperhatikan reputasi dari supplier.
2. Membuat Identitas Brand
Branding yang kuat bisa membantu bisnis Anda menjadi lebih unggul dari kompetitor. Semakin unik dari suatu brand, maka akan besar kemungkinan audiens mengingat dan membeli produk dari toko tersebut.
Oleh karena itu, (1) Anda harus membuat sesuatu yang unik dari brand Anda; (2) membuat nama brand yang mudah diingat; (3) menunjukkan ciri khas dari brand tersebut, dan (4) membuat logo yang simpel tapi menarik agar pembeli dan calon pembeli bisa mengetahui produk yang di jual hanya melihat dari logonya saja.
3. Membuat Toko Online dan Memanfaatkan Media Sosial
Langkah selanjutnya adalah dengan membuat akun toko online atau media sosial untuk mempromosikan produk yang diminati. Semakin gencar usaha promosi yang dilakukan, semakin besar pula peluang untuk menarik perhatian target pelanggan.
4. Memberikan Pelayanan Yang Baik
Pelayanan yang baik adalah salah satu kunci untuk membangun reputasi dan loyalitas pelanggan. Anda harus selalu responsif terhadap pertanyaan dan keluhan pelanggan. Berikan informasi yang jelas dan akurat tentang produk Anda dan jelaskan pula proses pengiriman.
5. Menganalisi dan Mengoptimalkan Perfoma Bisnis
Langkah terakhir adalah Anda wajib memantau performa bisnis dropship agar bisa berjalan dan sukses dalam jangka panjang. Dengan semakin ketatnya persaingan, bisa-bisa bisnis Anda kalah dari pesaing kalau tidak ada langkah lanjutan untuk mengoptimalkan performanya.
Melakukan analisis dapat memungkinkan Anda mengambil keputusan yang tepat, mengetahui metode dan kampanye yang sukses, serta mengatasi masalah sebelum bertambah parah.
Sehingga, langkah ini dapat membantu Anda untuk memaksimalkan operasional, pengalaman pelanggan, dan ROI pemasaran bisnis. Selain itu, Anda bisa menyesuaikan strategi agar terus relevan dengan trend industri.
Baca juga:
Tips Sebelum Menjadi Seller E-Commerce
Kirim Paket Ke Taiwan Dengan Harga Murah Dari Bandung
Berapa Lama Proses Customs Clearance?
Apa Saja Keuntungan Bisnis Dropship?
Dengan menjadi dropshipper, Anda bisa mencoba menjalankan bisnis dengan resiko rendah, apalagi jika Anda berstatus sebagai pemula. Berikut adalah keuntungan bisnis dropshipping:
1. Minimnya biaya operasional
Dropship memiliki keunggulan di minimnya biaya operasional karena Anda tidak perlu menyimpan stok barang, sehingga tidak perlu mengeluarkan banyak biaya.
2. Fleksibilitas jam kerja
Bisnis dropship memungkinkan jam kerja yang fleksibel. Anda dapat menjalankannya sebagai pekerjaan paruh waktu sesuai dengan ketersediaan waktu Anda.
3. Tidak terpengaruh fluktuasi harga
Karena tidak memiliki stok barang, fluktuasi harga tidak akan mempengaruhi bisnis dropship. Anda hanya membeli produk dari pemasok ketika ada pesanan dari pelanggan.
4. Tidak perlu mengurus komplain produk
Kualitas produk dan pengiriman menjadi tanggung jawab pemasok. Anda tidak perlu khawatir tentang keluhan produk dari pelanggan.
Dari segi margin, bisnis dropship lebih menguntungkan dibandingkan dengan reseller. Keuntungan yang bisa didapatkan biasanya mencapai sekitar 10% - 30% tergantung pada produk, harga supplier, harga jual dan biaya operasional.